Selasa, 15 Mei 2012

SIKLUS ESTRUS (PART 1)


I.         TUJUAN PRAKTIKUM

Praktikum ini bertujuan untuk :
1.      Mengetahui cara pemeriksaan siklus estrus pada hewan percobaan.
2.      Menentukan fase siklus dari hasil pewarnaan preparat apusan usap vagina yang diamati di bawah mikroskop.



II.      DASAR TEORI
 2.1  Klasifikasi tikus
               Klasifikasi tikus putih 1
               Kingdom    :    Animalia
               Filum         :    Chordata
               Kelas         :    Mamalia
               Ordo          :    Rodentia
               Subordo     :    Odontoceti
               Familia       :     Muridae
               Genus        :     Rattus
               Spesies      :    Rattus norvegic
Gambar 1. Tikus putih (Rattus norvegicus)


2.2  Reproduksi pada Mamalia
Mamalia berkembang biak dengan cara melahirkan anak (vivipar). Proses pembuahannya berlangsung di dalam tubuh induk betina (fertilisasi internal). Setelah dilahirkan, anak hewan mamalia menyusu kepada induknya. Meskipun demikian, ada beberapa jenis mamalia yang tidak melahirkan anaknya, tetapi bertelur. Contohnya adalah platipus (Ornithorynchus anatinus).
Semua hewan Mamalia memiliki alat reproduksi yang hampir serupa. Misalnya pada salah satu hewan percobaan yang sering digunakan pada penelitian yaitu tikus. Tikus jantan mempunyai sepasang testis yang berfungsi untuk menghasilkan sperma. Sperma dikeluarkan melalui saluran sperma yang disebut vas deferens, dan sebagai alat kopulasi sperma di masukkan ke dalam tubuh hewan betina menggunakan penis.
Tikus betina mempunyai sepasang ovarium yang berfungsi untuk menghasilkan sel telur atau ovum. Sel telur yang telah dilepaskan dari ovarium (ovulasi) keluar melalui saluran telur dan akhirnya sampai di uterus. Jika sel telur ini dibuahi oleh sperma, akan terbentuk zigot yang akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio. Tikus mampu mengandung lebih dari satu embrio, namun tidak semua mamalia memiliki kemampuan seperti ini. Setiap embrio memperoleh nutrisi dan oksigen dari plasenta yang dihubungkan melalui tali pusat. Jika sudah tiba masa lahirnya, embrio lepas dari uterus dan dikeluarkan melalui vagina.
2.3  Fase Siklus Estrus
Tikus putih (Rattus norvegicus) termasuk hewan yang memiliki berahi beberapa kali dalam satu tahun atau disebut dengan polyestrus.  Siklus estrus tikus putih berlangsung setiap 4 -- 5 hari sekali,  dengan lama estrus 9 -- 20 jam.2 Fase estrus tersebut mulai diantara pukul 4 sore dan 10 malam.3
Siklus estrus dibagi menjadi 4 fase,  yaitu :  fase proestrus,  estrus,  metestrus dan diestrus.  Fase proestrus dan estrus merupakan fase subur.  Sedangkan fase metestrus dan diestrus merupakan fase tidak.4
  1. Fase Proestrus Fase ini merupakan fase persiapan.  Fase ini biasanya pendek,  dan gejala yang terlihat  berupa perubahan-perubahan tingkah laku dan perubahan pada alat kelamin bagian luar.  Tingkah laku betina menjadi agak lain dari biasanya,  misalnya menjadi sedikit gelisah,  memperdengarkan suara-suara yang tidak biasa terdengar atau bahkan diam saja.  Alat kelamin luar betina mulai memperlihatkan tanda-tanda bahwa terjadi peningkatan peredaran darah di daerah tersebut.  Meskipun telah ada perubahan yang menimbulkan gairah sex,  namun hewan betina masih menolak pejantan yang datang karena tertarik pada perubahan tingkah laku tersebut.5 
Ciri pada fase proestrus (Gambar 5) yang dapat ditemukan pada apus vagina adalah ditemukannya jumlah leukosit dan epitel akan berkurang,  diganti dengan epitel bertanduk.6




Tidak ada komentar:

Posting Komentar