Minggu, 23 Agustus 2015

PENGALAMAN JADI WEDDING ORGANIZER



Yeee…..akhirnya bisa ngisi blog lagi… udah lama gak ngisi tulisan disini…blog ini masih tempat yang paling nyaman buat gue mau nulis apapun, pengalaman gue tentunya, mau curhat smpe lebay hehehe
Preparation Wedding
3 Minggu yang lalu tepatnya tanggal 2 Agustus 2015 adik gue pas di bawah gue nikah. Ini pernikahan pertama yang diadain oleh orang tua gue. So, ya gue dilangkahin gitu sih, secara gue anak pertama dan yang nikah adalah adik gue. 

Dan kali ini gue bantuin adik gue untuk atur semua persiapan pernikahannya dari awal preparation, sewa gedung, hubungin vendor-vendor serta pengisi acara, dan hal teknis saat pelaksanaan wedding. Bahkan ngetik nama undangan dan yang nganterin undangan-undangan itu ke kerabat, gue juga. Bukan karena gak ada orang untuk bantuin, tapi memang kalo bisa dikerjain sekalian lebih enak aja. Gue seneng banget bisa terlibat dipersiapan dan pelaksanaan acara adek gue. Seenggaknya ini acara pertama keluarga inti gue dan gue pingin acaranya berjalan  lancar dan membahagiakan semua pihak tanpa mengurangi kesakralan dari inti pernikahan itu sendiri.

Dari awal ditunjuk untuk secara gak langsung jadi ketua panitia atau EO diwedding ini membuat gue harus belajar sebelumnya karena yang pertama gue belum pernah menikah jadi ya ini pengalaman pertama gue ngadain acara begini, yang kedua melaksanakn acara wedding memang sebenarnya gak beda jauh dengan acara atau event di kampus yang sering gue adain dengan temen-temenn gue di organisasi mahasiswa. Seenggaknya berbekal skill organisator gue, dan gue yang multitalenta (hehehe narsis yaa) gue yakin bisa buat wedding yang oke buat adik.

Pertama-tama yang harus dilakukan adalah beli buku wedding organizer dan segera meluncur ke toko buku untuk cari buku-buku jenis EO wedding. Setelah ketemu, gue beli dan alhasil, buku itu banyak membantu gue ditengah ketidaktahuan tentang persiapan pernikahan terutama hal-hal teknis. Waktu terus berjalan, beberapa bulan sebelum hari H yang harus gue lakukan adalah cari tempat untuk pernikahannya. Karena banyak kerabat dari luar kota yang diundang dan bersedia hadir, gue harus cari tempat pesta yang dipusat kota dan aksesnya mudah. Acara memang dari awal sepakat tidak dilakukan di rumah baik akad nikah ataupun resepsi jadi kami sekeluarga sepakat untuk menyewa gedung pertemuan milik salah satu BUMN yang perwakilannya berada di kota kami, dan kebetulan orang tuaku adalah salah satu pensiunan di BUMN tersebut jadi kami mendapat potongan harga 50%. Harga full harus dibayar penyewa umum untuk menyewa gedung itu, tapi kalo pensiunan karyawan disana hanya membayar setengahnya. Oke, tanggal disiapkan dan gedung dibooking, dan alhmdullilah ditanggal itu gedung kosong. Urusan tempat beres, budget untuk gedung dan tambahan tenda, kursi diluar gedung total semuanya sekitar 9 juta.

Sekarang, gw harus siapin tempat penginapan buat besan atau keluarga mempelai pria yang tinggalnya diluar kota. Mereka akan datang tepat malam sebelum acara berlangsung besok paginya, jadi hanya menginap 1 malam, karena setelah acara selesai sorenya mereka akan pulang ke kota asalnya. Begitu juga dengan keluarga dari kami yang datang dari luar kota, kita juga harus memikirkan akomodasi mereka. AKhirnya untuk keluarga besan saya mendapatkan penginapan yang dekat sekali di depan gedung acara wedding dengan menyewa 10 kamar. Terdiri dari 6 kamar yang AC dan 4 kamar biasa dengan harga permalam Rp. 175.000 untuk yang AC dan Rp.100.000 untuk kamar biasa, harganya terjangkau, tempatnya nyaman dan kita juga sekalian memesan konsumsi untuk sarapan para tamu.

Untuk keluarga kami (mempelai wanita), karena malam sebelum acara hari H kami ada pertemuan keluarga internal untuk briefing dan persiapan teknis esok hari, dan memusatkan semua perlengkapan, peralatan makeup dan tempat posko keluarga, gue membutuhkan 1 rumah besar untuk mengumpulkan semuanya yang aksesnya dekat dengan gedung acara. Alhmdullilah kami menyewa mess dengan konsep rumah yang letaknya berada di area gedung pertemuan itu juga. 7 Kamar kami booking dengan ruang besar seperti rumah, dan ini lebih dari cukup untuk menginap saudara yang jauh dan berfungsi sebagai posko informasi untuk briefing. Gue sewa itu 2 malam dan yang harus kami bayar adalah 2,2 juta. 

Setelah gedung oke, penginapan untuk seluruh keluarga oke, dan sekarang adalah catering. Setelah gue pelajari Vendor catering merupakan salah satu elemen suksesnya acara wedding, makanan yang enak, menu yang variatif yang bisa dinikmati, serta jumlah pesanan catering harus bisa disesuaikan dengan jumlah undangan intinya dari catering adalah jangan sampai makanan kurang ditengah-tengah acara. Pesanan makanan khusus lainnya juga gue pesen diluar vendor catering utama terutama untuk makanan pondokannya. Alhmdullilah, testimoni dari para undangan yang hadir makanannya enak dan memuaskan tidak berdesakan dan semua undangan menikmati dengan bebas apa yang mereka ingin cicipi. Bisa dibilang sukses untuk vendor catering, senang bekerja sama dengan vendor catering yang sudah ternama di kotaku ini. Untuk catering budget yang kami keluarkan hampir 30 juta (fantastic sih tapi puassss) dan makanan yang tersisa setelah acara di gedung pun dapat kami bawa pulang.

Meja Makan VIP

Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah salon dan dekorasi gedung. Alhamdullilah lagi, kerabat dekat adalah pemilik salon yang lumayan cukup terkenal, bagus, dan berpengalaman dikotaku. Untuk rias pengantin dan dekorasi gedung semua kami percayakan ke salon ini. Dengan budget 10 Juta rupiah (harga keluarga), kita sudah dapat kualitas nomor 1 hehehehe baik dari rias pengantinnya dan dekorasi gedung yang keren banget.. Bisa diliat difoto…
Dekorasi Gedung
4 unsur penting sudah dijelaskan di atas yaitu gedung, penginapan, catering dan salon. Sekarang kita beralih ke unsur yang gak kalah penting, yaitu fotografer. Ini penting banget karena tanpa fotografer moment kita gak akan ada yang abadi, karena tanpa bantuan mereka acara ini hanya lewat saja tanpa dokumentasi. Kebetulan dapat kenalan dari seorang sahabat dekat diperkenalkanlah dengan production house yang memang biasa menangani acara wedding dan event. Timnya oke dan professional kita puas dengan kerja dan hasilnya. Untuk harga standar banget tapi kualitas oke dengan budget 2,5 juta rupiah.

Selain fotografer, yang terpenting juga adalah personality-personality yang mengisi acara, yang membantu gue secara teknis disetiap susunan acara atau bhkan yang membantu saat di hari H. Alhamdullilah gue punya keluarga besar yang besar banget dengan sepupu yang sudah besar-besar juga. Pakde, Bude, tante, om dan sepupu-sepupu gue maupun kerabat dekat membantu gue banget. Dari persiapan kendaraan pengantin bahkan om gue yang tinggal di luarkota sampai bawa 3 mobilnya hanya untuk acara ini fuiihh terimakasih banyak om, dan belum akomodasi wara wiri lainnya yang setiap saat om-om gue ready buat dijadiin supir sementara ehehehe. Dan saat hari H nya pakde, tante, om mengisi pos-pos yang ditentukan seperti among tamu dan standby jika ada yang perlu bantuan sehingga tamu dan undangan nyaman di acara. 

Untuk MC pernikahan gue dibantu mahasiswa gue yang udah biasa jadi MC diacara-acara atau event apapun terima kasih ya nak, sudah mau bantu saya hahahaha. Dan dia bisa bekerja sama dari awal acara sampai akhir acara. Untuk penghulu, saksi dan tetua yang dihadirkan pada acara akad nikah di gedung itu juga semua bekerja sama dengan baik, surat menyurat dan syarat pernikahan secara administratf dan rukun pernikahan semua dipenuhi dengan baik. Untuk ustad pengisi tausyiah juga saya dapatkan kontaknya dari sahabat dekat. Dan ustad ini adalah salah satu ustad terkenal dikotaku, alhmdullilah semua dilancarkan. Untuk honor mereka smua ya harga sahabt dan selayaknya.

Satu demi satu acara berlangsung, dengan menggunakan sepatu heels gue harus lari kesana kemari dan cepat tanggap  jika beberapa hal terjadi.. Wohooo capek sihh,,,, tapii happy.

Intinya apapun event yang kita laksanakan komunikasi, dealing, dan checking itu nomor satu. Kerja sama dengan vendor sangat dibutuhkan ketepatan memilih vendor. Vendor yang tepat waktu dan professional sesuai dengan kesepakatan juga hal terpenting untuk kelanjutan event-event berikutnya.
Untuk pemula yang belum berpengalaman mengadakan event WO ini ya mungkin nilai yang gue kasih ke diri gue masih C sih. Walaupun testimony saudara dan sahabat-sahabat udah cetar membahana. Tapi gue yakin gue bisa lebih  baik dilain waktu jika gue diberi kesempatan untuk mengerjakan even yang begini lagi.

Ternyata pengalamanlah yang bisa bikin kita lebih baik lagi.,,, Dan keberkahannya acara-acara begini juga bisa membuka rejeki orang lain baik pengisi acara maupun vendor untuk digunakan orang lain yang telah datang ke tempat kita. Mudah-mudahan ke depannya gue bisa memperbaiki kualitas gue untuk jadi EO apapun.
"Menurut gue hidup itu cerita, sampai ketemu lagi dipengalaman gue yang lain"




Selasa, 24 Maret 2015

City Tower oh City Tower



Woaaaa... udah lama gak nulis diblog ini, berhubung kepadatan jadwal syuting gue yang padat merayap maklum lagi syuting sinetron GGS alias Garuk-garuk Sikut hahahaha.... Sebenarnya bukannya gak nulis cerita tapi gue nulis ceritanya bukan ditempat ini. Gue punya tumblr yang sekarang lebih sering gue isi untuk hidden story akun tumblr alter alias tanpa nama. Pingin jadi secret writer gitu deh yang bebas lepas tanpa tahu identitas gue itu siapa.

Akhirnya sebelum gue mulai cerita diedisi ini....kasih selamat dulu dong, gue mau kasih info bahwa gue udah lulus master hahahaha.... basi banget ya,,lulus kapan nulis blognya kapan. Yah, yang penting udah lulus lah gak jadi mahasiswa abadi yang galau tugas akhir dan penelitian. Dan sekarang kesibukan gue mulai balik lagi jadi pegawai kantoran dengan segala kewajiban gue sebagai abdi negara...ceilahhh ya walaupun pekerjaan gue secara penghasilan membuat gue gak kaya raya, tapi mudah-mudahan gue kaya hati dan kaya ilmu..Amin.
 
Setelah lulus dari sekolah gue kemarin, gue sering dateng ke Jakarta dari Lampung 1 bulan sekali atau 2 bulan untuk melaksanakan beberapa tugas gue sebagai periset atau sekedar main kesana karena ada 2 adik gue dan banyak saudara dan sahabat-sahabat gue disana. Biasanya kegiatan gue ke Jakarta, kalo gak ke perpus UI, ngampus, seminar, bantuin ngelab, atau jalan-jalan so pasti. 

Nah, bagian yang terakhir tuh terkadang bikin gue diminta sama tante dan orang-orang terdekat gue untuk melaksanakan tugas-tugas negara, seperti menemani shooping dan kemarin gue diminta buat nyari service center jam SWATCH, jam tante tiba-tiba mati mendadak dan gak ada tanda-tanda kehidupan padahal baru sebulan dibeli dari Singapura. Dengan berbekal petunjuk alamat dari kartu garansi dan pastinya bantuan mbah Google gue mencari alamat toko service center tersebut. Dibuku garansi alamatnya tertera di Jalan Sudirman tepatnya di Wisma KEIAI dulu nama Wisma atau gedung namanya Kyoei Prince. Pagi itu, sekitar jam 07.30 gue udah berangkat naik busway dari halte busway salemba menuju halte harmoni, setelah itu gue naik busway ke arah BLOK M. Bisa bayangin dong, suasana pagi Jakarta dengan halte busway penuh orang-orang yang mau ke kantor tapi demi mencari kantor itu gue jabanin deh panasnya pagi dan sesaknya halte dan buswaynya yang penuh sama orang-orang yang mau berangkat ke kantor mereka.
Wisma KEIAI di Jalan Sudirman Jakarta
Dari halte busway harmoni gue naik busway ke arah Blok M, gue mendapat petunjuk dari mbah google untuk turun di halte setia budi di depan chase plaza. Oke, akhirnya gue mau turun dihalte setia budi. Ternyata gue lupa halte setia budi di sudirman tepat didepan gedung davinci udah jadi remahan tanah dan berganti jadi bahan proyek MRT Jakarta. Pastinya, kita dialihkan untuk berhenti dihalte selanjutnya yaitu Karet yaudah deh gue turun dihalte karet dan lumayan agak jauh. Demi menjaga penampilan supaya kagak bau keringet dan takut muka gue berubah jadi makhluk asing akhirnya gue memutuskan untuk naik metromini ke arah wisma ikea, gue turun dihalte terdekat sambil jalan dan prinsip selama gue berpetualang selain dilengkapi perlengkapan dora the explorer gue juga dilengkapi dengan rasa malu gue yang udah hampir gak ada alias kita jangan pernah malu bertanya, karena itu salah satu cara untuk mencari alamat. Gue berhenti jalan didepan gedung entah gedung apa dan dengan senyum manisnya pak satpam udah melihat gue yang lagi kebingungan, akhirnya gue tanya ke bapak satpam dan dengan senang hati dia memberikan petunjuk bahwa gedung yang gue tuju gak jauh dari tempat gue berdiri sekarang.

Gue seneng karena sebentar lagi target gedung yang gue cari ketemu, tapi sebagai orang desa yang cupu, gue akhirnya bukannya masuk lewat depan gedung tapi gue jalan ke belakang gedung dan mencari toilet terdekat. Duh, sorry ya gue adalah orang yang gak pede sedunia kalo udah mau masuk ke tempat baru apalagi tuh gedung secara entah lantai berapa kagak keliatan dari dasar tanah halahhh… maksud gue ke toilet bukan nervous tapi mau cuci muka gue yang kusem karena panas dan asap kendaraan biar cling dikit gitu dan sekedar nyisir rambut gue yang biasanya terbang kebawa angin sangking alussnya… 

Saat gue muter lewat gedung belakang gue kagak nemu tuh namanya toilet tapi yang gue temuin justru kafe gitu. Dengan pede nya gue ikutin aja deh mas-mas yang mau masuk ke gedung lewat pintu belakang. Menurut alamat yang gue dapat dari buku garansinya tuh service center ada di lantai 20 an… masih jauh kan kalo gw sekarang masih dilangit ke 1 masih ada 20 langit lagi yang harus gue lewatin biar ketemu pangeran hahahah apasihhh…. Setelah masuk lewat pintu belakang dan hasilnya zonkk…. Gue bingung dan akhirnya ketemu satpam lagi.. udeh dah satpam adalah GPS paling nyata yang bisa gue jadiin mbah google dalam hal cari alamat atau cari toilet. Gue tanya deh ke satpam…dan taraaaaaaa  PT. service jam itu gak ada digedung itu dan udah pindah di gedung CITY TOWER depan plaza UOB di depan halte busway tosari ICBC okeeee baiklahhh.. Sebagai pejuang yang tak kenal lelah,,,,dengan mengucapkan terimakasih ke pak satpam, gue disuruh ke gedung City Tower lantai 30… lebih tinggi lagi nih langitnya… 

Waktu menunjukkan sekitar pukul setengah Sembilan pagi, matahari juga lagi cakep-cakepnya naik ke atas jadilah panas dan berbau asap kendaraan gue keluar dari gedung KEIA lewat pintu depan. Ternyata gue perhatiin gedung ini dipenuhi orang-orang Jepang yang kerja di Jakarta entah untuk brand alat apa yang pasti tuh semua mukanya udah kayak pemeran ksatria baja hitam tinggi dan cakep-cakep. Dari depan wisma KEIAI gue naik metromini lagi dengan jarak yang gak begitu jauh tetap aja bayarnya 4000 mahal juga sekarang ongkos padahal ditendang superman gue juga sampe dalam itungan detik ke City tower. Gue berhenti dihalte busway tosari ICBC, halte busway ini sekarang jadi halte super rame dan super sibuk apalagi ketika jam masuk dan pulang kantor karena halte ini adalah halte pengganti dari halte Bundaran HI yang udah digusur untuk proyek MRT, jadi semua orang yang beraktifitas atau mau menuju kawasan PI, GI, Tamcit, dan gedung sekitarnya harus turun dihalte tosari ini. 


Halte Busway Tosari ICBC
Oke, lanjut setelah gue menemukan gedungnya diseberang jalan tempat gue turun metromini, gue sampe di depan gedung city tower… WOOOOOO ini gedung tinggi banget yak, dan lagi-lagi gue cari pintu samping tempat pejalan kaki masuk dari area jalan raya menuju gedung itu. Dan sahabat sejati gue memang gak pernah ninggalin gue,,,pak satpam yak pak satpam kali ini dia adalah ksatria baja hitam dan ultraman gue untuk bantu gue tanya kemana gue harus melangkah. Gue tanya ke pak satpam yang ada dipintu samping tempat mobil masuk dan keluar, gue bilang gue lagi nyari PT yang service jam ini dan dia bilang ada dilantai 30. Oke fix gue masuk ke area gedung, sampe di dalem gedung ada meja resepsionis dan gue tanya lagi ‘mbak saya mau ke tempat service jam X’ dan dia jawab ‘o, iya mbak, dilantai 30’. Pas gue mau masuk pintu samping menuju area dalam gedung gue dicegat satpam cewek dan dipanggil si mbak resepsionis… Gue langsung mikir, apa iya muke gue kayak teroris? Dan si mbak resepsionis bilang, mbak KTP nya ditinggal ya, dan gue disuruh liat kamera kayak kita buat SIM dan E KTP tepat didepan muka gue buat di foto… AJIB berasa masuk area steril kayak difelm felm Hollywood kalo lagi mau rampok bank. Dan gue kasih KTP gue sama gue deketin tuh muka gue ke arah kamera kecil di depan meja resepsionis. Setelah semua proses selesai gue dikasih access card untuk masuk ke area dalam gedung, belum belum nyampe lantai 30 masih nyampe dilantai 1..huffttt… 

City Tower, Thamrin Jakarta
Udah kondisi rempong begitu setelah foto-fotoan diresepsionis, gak ketinggalan dalam hidup gue gue butuh toilet,, nih muka kayaknya harus keliatan kaca biar gue gak disangka tukang ledeng. Gue tanya toilet nya dimana ternyata disamping kanan gue saat berdiri di depan resepsionis… Gue masuk toilet dan buka peralatan tempur seperti tissue, sisir, sama rapihin baju gue.. Ketika gue ngrasa gue udah pede barulah gue beranjak dari toilet dengan pede dan masuk area gedung dengan akses card yang ada. 

Woowwww…lift nya banyak banget dari A smpe F, dan dengan pura-pura tau gue antri di depan lift yang banyak orangnya. Dalem hati gue, nie pasti lift nya bakal yang dinaikin sama orang-orang. Orang yang kerja disono tinggi-tinggi, cakep-cakep, banyak bule juga, rata-rata orang asia sih, tapi cakep-cakep dah.. gak kayak gue yang pendek dan kayak remahan semprong yang habis keinjek. Didepan lift memang ada layar dan tombol kayak kalkulator engkong dipasar sembako, dan ada orang yang pencet tuh angka. Tapi setau gue di dalem lift juga ada angka buat pilih lantai berapa kita akan menuju. Dan setelah lift kebuka, orang-orang pada masuk lift, gue ikutan masuk tanpa pencet tuh kalkulator, di dalem lift gue bengong karena kagak ada tuh yang namanya biasa gue temuin digedung-gedung yang pake lift angka kita menuju lantai berapa. Mati deh gue, gue harus gimana, tanya? Duh malu… soalnya kalo tanyanya sama satpam gak kenapa-kenapa.. tapi ini yang gue tanya, mas-mas sama mbak-mbak cakep malu dong gue. Gue muter otak, untung sebagai mantan Charlie angel gue memang bisa diandalkan, didalem lift ada layar untuk liat lantai mana aja yang dituju, gue mikir gue mau ke lantai 30, di dalem lift ada yang mau menuju ke lantai 28 dan lantai 32 yang terdekat dengan lantai 30. 

Gue pilih mana nih, kayaknya gue pilih ikut mas yang siap-siap turun di lantai 28 aja deh, keliatannya masnya baik. Dengan pede…ting pintu lift kebuka dan lantai gue udah dilantai 28 ikut keluar pintu dengan mas-mas yang gue ikutin. Masnya gue ikutin sampe pintu depan kantornya, dan dia ngerasa gue ikutin gue langsung balik badan dan masnya masuk kantor. Nih, dia mikir mungkin kenapa gue diikutin kain perca warna warni apa iya dia lupa bayar gorengan di depan kantor sampe masukin deep collector macam kayak gue buat ngikutin dia hahahaha….

Duh, gue maluu setelah kejadian mas-mas yang gue ikutin dilantai 28, gue ketemu sama bapak-bapak yang tiba-tiba muncul dari samping lift dari pintu emergency. Dengan modal malu, gue tanya lagi, ‘pak saya mau ke lantai 30’,,, dan bapak menjawab ‘ini dilantai 28 neng, kalo mau ke lantai ke 30 neng harus turun ke lantai 1 dan pencet lantai 30 didepannya’…. Dan gue spontan.. “jadi ke lantai 1 lagi pak?’,,, si bapak jawab ‘iya neng’. Gue masih ngeyel ‘pak, bisa gak sih gak harus lewat lantai 1 lagi, dan saya naik lewat pintu emergency, Cuma 2 lantai lagi pak’.. si bapak geleng-geleng “gak bisa neng, nie udah saya pencet liftnya, tuh di lift F neng ke lantai 1 lagi”.. sebelum masuk lift yang kebuka gue bilang “makasih banyak ya pak’.

Di dalem lift, gue hela nafas sambil liat muka gue yang nampaknya patah semangat, bodo amat dah diliat security di cctv kalo gue manyun manyun gak jelas di dalem lift. Ting….sampe juga ke lantai 1 dan di depan pintu yang terbuka itu udah banyak orang yang mau masuk nungguin pintu lift ini kebuka, dan gue dong tanpa rasa malu gue pencet kalkulator digital di depan lift dengan penuh semangat angka 30 dan secepat kilat gue masuk lagi diantara orang-orang yang tadi liat gue keluar dari pintu lift yang mereka tunggu, gue masuk lift yang sama lagi, dan pastinya tuh orang-orang pasti heran nie bocak rempeyek mau kemana sih, udah keluar masuk lagi, dikira lift mainan pasar malem. Dalem hati akhirnya gue bisa juga ke lantai 30 setelah melalui proses yang panjang. Pintu lift 30 dan PT yang gue cari ada disisi sebelah kanan pintu lift. Alhamdullilah sampe juga gue ditempat service jam ini. Duh, nyarinya sampe tujuh hari tujuh malem.. gak juga sih, gue aja yang lebay hahahaha..

Jam bisa diservice dan ditunggu 1 jam, tapi gue fikir-fikir gue punya janji sama temen gue mau nganter dia ke dufan takut kesiangan karena temen gue juga ngejer pesawat sore ke Yogya, dan gue mutusin untuk ngambil jam nya esok harinya. Tapi seenggaknya tugas Negara udah selesai, dan gue bisa dapetin pengalaman berharga banget masuk ke gedung yang belum pernah gue datengin sebelumnya. Keesokannya gue udah pede untuk masuk ke gedung itu lagi untuk ngambil jam yang udah selesai disservice tanpa bayar 1 rupiah pun…. 

Kalo diinget kehidupan gue itu sering begitu, kesempatan itu rejeki, sama kayak musibah juga rejeki,,cuma bedanya happy atau sedih aja. Tapi semuanya mengandung makna terkadang tiba-tiba, begitu juga hidup rejeki kesempatan ada dimana-mana, ke tempat yang belum pernah dikunjungi sekalipun dan menurut gue itu jadi pengalaman berharga dihidup gue. Semakin banyak tempat yang gue kunjungi disepanjang kehidupan gue apapun itu tempatnya berasa memperkaya jiwa gue, memperkaya warna hidup gue, dan gue bisa bagi cerita dan inget lagi apa yang harus gue lakukan jika kembali ke tempat itu. Gue bisa bermanfaat saat nganterin orang mungkin suatu saat nanti kembali ketempat itu atau hanya berbagi pengalaman dan merasakan menginjak tempat baru. Bukan hanya tempat, tapi apapun itu gue inget kata tante gue yang pernah gue baca disalah satu majalah ‘Bahwa bumi Allah itu luas dan kita perlu juga untuk menginjakkan kaki kemana-mana, supaya tahu bahwa Allah maha Raya atas bumi ini, dan Islam tegak berada diseluruh muka bumi ini.’ Untuk itulah gue bermimpi suatu hari gue pasti bisa menjelajahi dunia ini dimanapun itu berada, tempat baru, pengalaman baru, dan jiwa selalu akan baru. Untuk itulah gue bermimpi buat menimba ilmu di negeri orang suatu hari nanti dan gue sudah mengazamkan itu, di kamar gue entah beberapa tahun yang lalu gue menggambar bola dunia ditemboknya dan membagi menjadi 5 benua, disetiap gue mau tidur gue selalu berharap Allah akan mewujudkan mimpi gue entah kapan untuk keliling dibuminya. Aminnnnn


Senin, 06 Januari 2014

ENERGI POSITIF (Semakin kukejar, Semakin kutangkap)

Bersih-bersih akun dulu sebelum mulai nulis lagi neh, udah tahun baru 2014 ternyata. Kesibukan akhir tahun membuat blog ini agak sedikit sepi dari tulisan-tulisan iseng saya. Now, saya ingin seperti biasa berbagi apa yang ada di dalam perjalanan dan pengalaman yang saya alami... Let's check out...

Seperti judul postingan edisi kali ini, "Energi positif, semakin kukejar, semakin kutangkap", berawal dari sebuah buku motivasi yang adikku pilih di toko buku, membuat pemikiran dan pengalaman hidup kami berubah. Sebuah buku "The Power Of  Money Magnet" karangan pak Dedi Sutanto dapat merubah cara pandang kami tentang hidup. Buku itu kami baca dan kami berdua diskusikan dan ternyata isi bukunya memang mudah dipahami dengan bahasa yang sederhana membuat pembaca menjadi termotivasi untuk dapat menerapkan banyak hal dan pelajaran dalam isi buku tersebut. Isi bukunya seputar pemahaman tentang "Hukum Alam yaitu Law of Attraction". Jadi, bagaimana kehidupan yang baik dan rejeki itu dipengaruhi oleh kemampuan kita memaksimalkan gelombang alam bawah sadar kita atau yang dikenal dengan "Tetha Restoration"  metode terapi jiwa ini sudah dipatenkan oleh pak Dedi Sutanto selaku penemu ini. Setelah kami membaca. memahami, dan mencoba mengaplikasikan pada kehidupan kami berdua (red: saya dan adik) kami mendapatkan pelajaran yang berharga dan sugesti luar biasa untuk energi positif yang hadir dalam pemahaman kehidupan kami. 

Dari buku pertama akhirnya kami mengikuti setiap output dari karya pak Dedi Sutanto tersebut, berupa buku motivasi juga, yaitu dengan judul Pemulihan Jiwa 1, Pemulihan Jiwa 2, 3 dan sampai edisi ke 4 kami koleksi bukunya. Jarak Gramedia yang dekat dengan tempat tinggal membuat kami sering sekali berkunjung ke toko buku ini. Tidak sampai itu saja, setelah kami membacanya dan mensugestikan hal-hal positif dari buku motivasi tersebut. Saya tergerak untuk ikut seminar motivasinya yang diadakan oleh pembicara tersebut. Waktu seminar yang diadakan pada awal Desember 2013 di Jakarta, saya tidak bisa ikut dikarenakan belum ada budget untuk itu. Dan akhirnya ketika dijadwalkan pertengahan Desember diadakan lagi di Bandung, saya ikut seminarnya di Bandung. Berbekal semangat 45, saya membayar harga seminar seharga Rp. 755.000, tetapi ternyata saya mendapat potongan harga karena sebagai 90 pendaftar pertama sehingga saya hanya membayar Rp. 260.000, Subhanallah, kebetulan itu memang sesuatu yang tidak ada. Semua yang terjadi memang sudah ditulis oleh episode kehidupan kita. Akhirnya, berangkatlah saya ke Bandung berbekal tekad dan semangat yang kuat untuk mengikuti seminar tersebut.

Dari Jakarta saya naik travel ke Bandung, berangkat sehabis subuh dan sampai di lokasi tepat pukul 08.00 WIB. Sampailah saya pada lokasi di adakannya seminar, berkenalan dengan orang-orang yang berada disisi kanan dan kiri tempat duduk saya. Saya pilih tempat duduk paling depan karena memang kondisi peserta masih sedikit. Acara dimulai tepat pukul 09.00. Saya melihat sekeliling kondisi peserta dari berbagai kalangan, berbagai suku, agama, dan ras. Dari masyarakat kelas atas, menengah, maupun masyarakat biasa. Ada yang bersama keluarga lengkap, ayah, ibu dan anaknya walaupun masih berusia di bawah umur. Ada yang bersama pasangannya, maupun berangkat sendiri-sendiri. Mereka punya beragam alasan untuk hadir di seminar itu tak ada kata lain selain tidak pernah ada kebetulan untuk hari itu. 


Dalam seminar yang dimulai dari pukul 09.00 s.d 14.30 WIB kita mendapatkan banyak energi positif dan terapi jiwa berdasarkan kekuatan dan sugesti kata-kata yang baik. Bahwa kata-kata yang baik adalah doa. Bahwa setiap masalah kita adalah sangat kecil dibandingkan Kebesaran Allah Yang Maha Besar. Bahwa kesuksesan, kesehatan, dan kebahagiaan adalah sangat mudah kita dapat jika kita menjadi pribadi yang diridhoi Alam. Semakin kita menarik energi positif dari kehidupan, semakin keberkahan, keberuntungan akan selalu menghampiri kita. Setiap getaran positif dari dalam diri dan fikiran kita akan juga ditarik oleh alam dan dikembalikan dalam gelombang resonansi yang positif juga dalam kehidupan kita. Seperti itulah pengalaman saya dipertengahan Desember, mengikuti trainning motivasi untuk mempelajari hal-hal baru bukan hanya dalam buku saja tapi praktik dalam kehidupan nyata itu lebih penting dari apapun. Dan setelah dari seminar itu, saya seperti dibukakan pemikirannya bahwa yang terpenting dalam hidup adalah bagaiman kita menjadi pribadi dengan penuh keridhoan, mental saja tidak cukup untuk menjadi pribadi sukses. Tetapi mental dan keberuntungan membuat kita menjadi sukses seutuhnya. Bahwa Allah Maha Besar dan Maha Kaya untuk sesuatu yang kita inginkan, maka mintalah dan berprasangkalah yang baik terhadapNya dan terhadap peristiwa yang kita alami dalam kehidupan.

Dari seminar itu, saya menjadi ketagihan untuk mencari dan mengikuti seminar serupa dengan yang diadakan di Bandung. Menjadi pribadi yang memiliki energi positif yang terbarukan dan menjadi inspirasi dan penebar resonansi yang baik buat banyak orang. Kehidupan menjadi bermakna ketika kita punya kebermanfaatan dalam hidup walaupun anda menganggapnya kecil tapi percayalah kebermanfaatan itu suatu hal yang luar biasa bagi orang lain. Koleksi buku karangan pak Dedi Sutanto telah ditandatangani semuanya oleh beliau. Dan saya sempat bertukar nomor ponsel, dan tetap berkontak dengan admin akun pemulihan jiwa @pemulihanjiwa di twitter yang menghadirkan twit-twit motivasi dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami.









Minggu, 17 November 2013

SURAT DARI AWAN



SURAT dari Awan
Hai,
Terima kasih sudah mau membuka dan membaca surat ini. Asal kau tau, aku melipatnya dalam keadaan gemetar seiring detak jantung yang menghentak dengan keras memompa darah melalui pembuluh vena dan arteri. Mengantarkan jutaan rasa dan denyut cinta yang aku tuliskan di surat ini ke seluruh tubuh. Dari kepala hingga mata kaki. Maaf aku tak pernag melisankannya di hadapanmu. Hanya surat inilah aku berani menuliskannya.
Karena bagiku, berada dalam jarak sejengkal dan menangkap matamu dari kejauhan. Bagiku sudah cukup. Karena bagiku, ketika kaki kita berada di bawah langit yang sama dan kudengar suaramu di antara jedanya. Bagiku itu sudah membuat hariku berwarna. Karena bagiku, ketika nafas yang kau hembus, bercampur dengan udara yang akan kuhirup dengan segera, bagiku itu sudah membuatku bernyawa.
Maaf, 4 huruf ini rasanya pantas sampai di matamu. Kata yang berasal juga dari hatiku. Bersandingan dengan rasa yang kurasa untukmu. Karena aku terlalu malu, terlalu pengecut, terlalu mengubur keberanaianku. Hingga semua ini hanya terungkap lewat kata yang tergores dari jemariku, bukan kata yang keluar dari bibirku. Biarlah begitu. Aku hanya mengikuti naluriku, walau andai kau tahu, tanganku ingin sekali memelukmu.
Terima kasih membacanya sesuai dengan permintaanku, saat kau sudah pulang dan rileks dari aktifitasmu, saat kau membuka surat ini kala kau sudah terbaring dan bersebelahan dengan awan yang akan membawamu ke alam mimpi tidurmu. Asal kau tahu itu, itulah yang kurasa setiap kali kau memandangku. Aku melayang, menyelip di antara awan.
Apapun yang ada difikiran dan hatimu, terima kasih atas putaran jam yang pernah kau bagi bersamaku disini, dan sumpah demi Tuhan, aku berterima kasih kepada Nya untuk mengenalkanmu padaku, lewat konspirasi alam dan waktu. Walaupun nanti kita tidak ditakdirkan bertemu, tapi satu hal yang selalu harus kau ingat, bahwa ku pernah menuliskan ini untukmu dan untuk kau baca, walapun tak pernah kau rasa.
Salam dari aku, pemujamu yang bersembunyi dari awan kelabu dan rasa malu.

#sadgenic-surat dari awan