Rabu, 30 Oktober 2013

TWITTERLAND


Tetap tak bergerak menatap layar di depan laptop atau asyik men”touch” layar gadget, kau fikir mudah meninggalkan layar ini hanya untuk ke toilet. “Ah, aku tahan saja, masih asyik dengan gadget ini dan kesibukan dunia maya yang tak kenal waktu”. Dunia maya, apa yang kau fikirkan dengan dunia maya, sekarang masa surat atau sekedar berkirim pesan dengan radio sudah tidak terpakai lagi tergantikan dengan produk gadget dari om appel, samsung, atau om nokia sekalipun dan om-om cina yang produknya hampir bisa dinikmati dari seluruh lapisan masyarakat. Aku pun begitu menjadi penggila gadget, mana ada anak muda yang tak punya akun sosial media dari bentuk yang simple hingga 3 atau 4 jumlah produk sosial media. Dari facebook, twitter dan bahkan sekarang ada bermacam-macam produk sosial media, sebut saja path, instagram, dan ada aplikasi sosial media yang menyediakan berbagai macam kebutuhan. Aku belum bisa menghadirkan data survey mengenai pengguna twitter di Indonesia bahkan di dunia. Tapi yang terjadi sekarang adalah trend sosial media yang begitu di gilai kalangan muda. Dari hal yang paling gak penting hingga memang twit informasi yang bermakna dihadirkan di Timeline anda persekian detik setiap kita merefresh timeline.
Banyak motivasi dan alasan orang menggunakan aplikasi sosial media. Dari mulai untuk media komunikasi, media sosial, bisnis, pertemanan, bahkan ada yang mencari pasangan, setiap orang punya alasan masing-masing untuk menghabiskan waktunya di dunia maya. Berbicara sosial media banyak hal yang aku dapat saat ini dari manfaat sosial media, salah satunya pertemanan. Aku akan membagi cerita bagaimana dunia maya memberikan pengaruh penting dalam kisah cinta banyak pasangan yang diketemukan di dunia maya. Dan aku pun mengalami bentuk pertemanan sosial media itu sebut saja dengan menggunakan twitter. Aku bahkan dulu tak minat menggunakan twitter sebagai sosial mediaku, karena ku fikir sudah ada facebook, email, sms, atau bahkan media telpon langsung sekalipun. Dengan jumlah 140 kata kita bisa berkicau tentang apapun yang kita rasakan, fikirkan, berbagi gambar, video, lagu media dan lain-lain tergantung pada kebutuhan apa yang sedang kau inginkan. Di twitter aku menemukan banyak teman baru yang benar-benar baru ke kenal dengan cara memfollow dan memfolback. Bahkan dari beberapa teman di twitterlandku akhirnya kita kopi darat, ketemu dan jalan, hingga liburan bareng. Bukan hanya dalam satu kota saja, tetapi beda Negara juga, itu yang ku alami. Dari sekian banyak cerita media sosial ada yang menarik perhatianku, yaitu tentang “cinta” yang dimulai dari twitterland. Bahkan dari perkenalan bisa sampai jadian  selama berbulan-bulan lamanya belum pernah bertemu dan memutuskan untuk jadian kemudian baru bertemu setelah salah satu mengalah untuk datang dan menemui pasangannya karena ceritanya pasangan ini tinggal dibeda Negara. Dan yang paling amazing dari teman-teman yang kutemui adalah ada yang menjalin kasih kurang lebih 3 tahun dari permulaan berteman di dunia maya, kemudian memutuskan berpacaran hingga sampai saat ini belum pernah bertemu. Khusus yang 3 tahun belum pernah bertemu ini rencananya akan kubuat inspirasi menjadi novelku dimasa mendatang “she is mybest friend”. Banyak alasan yang menyebabkan keduanya tidak dapat bertemu karena jarak lintas benua dan Negara, karena kesibukan mereka masing-masing walaupun punya “homeland” yang sama tapi masih saja sulit bertemu. Bayangkan saja cobaan dari LDR dengan jenis seperti itu, timezone dan kesibukan yang menjadikan mereka kadang tak bersua dalam kata dan bertemu dengan komunikasi yang berharga. Sebut saja misalnya satunya pramugari dan satunya seorang pilot dan mereka bekerja di perusahaan maskapai penerbangan yang berbeda yang setiap hari bahkan weekendnya pun digunakan untuk berkeliling dunia dari Negara satu ke Negara lain dan dari kota satu ke kota lain. Sebuah pengertian dan kesabaran yang besar yang menuntut kita untuk bisa menerima keadaan dan menjalani konsekuensi hubungan seperti itu.
Kemarin aku bertemu dengan teman twitterlandku orang Indonesia juga, yang sudah lama tinggal di luarnegeri. Dia pulang ke Indonesia untuk menemui pacarnya yang tinggal di Indonesia. Mereka adalah salah satu pasangan twitterland yang menjalin kasih dari bertemu di dunia maya tersebut. Diawali dari suka mention berbalas comment, direct message lalu bertukar nomor hape dan merasa cocok dan akhirnya jadian, How do you feel?. Belum pernah bertemu orangnya dan kau merasa jatuh cinta di twitterland. Sepanjang mereka belum bertemu yang pasti komunikasi mereka terjalin erat beda negara, LDR, berapa banyak pulsa dihabiskan untuk sekedar berskypean atau telponan berjam-jam hanya untuk mendengar suaranya dan menghabiskan waktu di layar laptop untuk bertemu dan ngedate sebatas dunia maya. Kemarin aku sempat terkejut ketika bermain ke apartemennya karena dari negaranya dia mengumpul banyak kartu bekas voucher pulsa entah kalo dihitung berapa ratus kartunya seperti kartu remi yang ditumpuk lebih dari 20 tumpukan. Kemudian dia memberitahuku kau tahu berapa aku menghabiskan uang untuk membeli voucher sebanyak ini dari januari 2013, lebih dari 20 juta” jawabnya. WOOOWWWWWWW!!!!!!! Cuma itu jawabanku jadi ternyata selain waktu, selain jarak, kita juga butuh modal sebanyak itu? Aku belum pernah mengalami pacaran beda Negara jadi wajar saja secara matematika atau pengorbanan materi untuk pulsa tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Temanku pulang menyewa apartemen meninggalkan  pekerjaannya di timur tengah dan memutuskan tinggal di Indonesia selama 3 bulan hanya untuk dekat dengan pacarnya tersebut. Tapi kenapa keputusan terbesar itu dilakukan jika kau harus mengorbankan semuanya. Belum tentu nantinya orang yang kau cintai itu akan bersikap sama sepertimu dan mengorbankan segalanya juga. Apalagi saat kau bertemu dengannya ternyata tidak ada kecocokan yang terjadi, gimana rasanya feelnya gak nyambung terus disambung-sambungin yang tetap nabrak dan gak nyambung. Yah, kadang interaksi di dunia maya itu akan berbeda jika kita langsung berhadapan dan berinteraksi secara langsung. Tapi semua bergantung kepada personalitinya, bagaimana menjadi seseorang yang benar-benar teman yang menyenangkan,  pada prinsipnya menjalin pertemanan di dunia maya, kita tak perlu mengada-ada, kemudian selfdefence juga harus tetap di utamakan karena anggap saja twitterland adalah planet asing yang tak pernah kita tahu sebelumnya dan kita berhak menanamkan berapa persen kau percaya, nah jika sudah seperti ini aku selalu mengutamakan intuisi. Bertemu dan berteman saja tidak apa-apa tetapi jika sudah mengarah kepada motif-motif lain yang tidak memberikan efek positif lalu buat apa??? Jawab sendiri dihatimu.
Tapi jika bertemu denganku percayalah, aku teman yang menyebalkan dan mengasyikkan jadi jangan sampai ketika kau punya kesempatan berteman denganku tetapi tidak kau gunakan kesempatan itu… *narsis by penulis

1 komentar:

  1. hahaha.. mau coba cari calon suami lewat twitterland juga ga mba?? xixixi :p

    eh, btw, ternyata banyak kisah juga lho yang sampai tahap pernikahan. tapi cerita yang opi dapat sih, keseringan bertemunya lewat facebook. teman opi malah ada juga yang sudah menikah, kenalannya dulu hanya lewat akun facebook, link link dari teman gitu... ihaaa... :D :D :D

    BalasHapus