Rabu, 13 November 2013

Jadi Kesimpulannya???????



Jadi waktu aku ngisi blog eedisi ini aku lagi pusing sama tesis, penelitian, laporan keuangan project, sama laporan beasiswaku, kalo bahasa jawanya tumplek blek. Dari semalam aku berkeliaran mencari wifi yang stabil di tempat umum seperti tempat-tempat junk food ini. Semalam  terdampar di KFC sampai larut malam dan sekarang aku terdampar di Mc.D dari jam makan siang sampai hampir pukul 15.00 GMT plus seven. Oke, kepalaku memang hampir mau meledak karena dari pagi habis mandi ngerjain nota-nota keuangan yang seabrek dengan semua transaksi dan pajak yang harus dilaporkan dari 2 project dan siangnya harus ke klinik bayi tabung untuk mengambil darah dan serum pasien dan siangnya otakku harus dipaksa untuk membaca dan mentranslate beberapa jurnal ilmiah yang harus dimasukkan untuk referensi tesisku…dan akhirnya menyeimbangkan semuanya dengan ngetik ini…
Anyway, pada blog ini aku akan bahas yang namanya FRIENDZONE.. bukan MIZONE ya… ataupun TIMEZONE... beberapa waktu ini istilah Friendzone memang sedang naik daun dikalangan anak muda. Lagi-lagi ini disebabkan karena akses media yang sedemikian cepat sehingga bnyak media komunikasi yang bermacam-macam dan memudahkan oranglain untuk saling kenal dekat terasa beda benua hanya 1 jengkal saja… the power of communication.
Dari beberapa referensi yang aku baca kalo Friendzone atau Zona berteman,,, ada yang bilang kalo friendzone  itu hanya ngetrend dikalangan anak cowok aja? Hemm tapi gak juga, seperti ini universal deh buat kalangan siapa aja.. nah simpeknya istilahnya begini Friend Zone maknanya ketika kamu  suka dengan  seseorang, udah mati-matian berkorban ini itu Selama PDKT, dan pas waktunya kamu nembak dia, dia Cuma jawab sederhana aja "maaf, aq udah anggap kamu Seperti Temanku Sendiri, Abis kamu Baik banget deh" (itu referensi yang aku dapet kesimpulannya seperti itu). Nah... kalo kamu udah Masuk Friend Zone yah Pasrah aja. ngga usah Ngarep lagi deh... Seseorang cenderung ngga akan Mengubah pandangannya ke kamu. kalo kamu Perhatian sama dia, Baik sama dia dan sejenisnya itu malah membuat dia akan Semakin dekat sama kamu, tentu saja dekat sebagai teman..
Dalam kamus bahasa inggris Oxford, Friend Zone adalah  “A situation in which a platonic relationship exists between two people, one of whom has an undeclared romantic or sexual interest in the other,” Atau dalam bahasa, ini adalah hubungan platonic di antara dua orang, di mana salah satu pihak memiliki perasaan cinta atau ketertarikan seksual yang tidak diutarakan. Biasanya pihak yang satunya telah nyaman dengan pertemanan yang terjalin selama ini.
Nah istilah ini jadi populer di dunia maya karena banyak kejadian di dunia nyata. Banyak yang merasa, “kami berteman” ternyata ada yang naksir. Ada yang berharap, ada yang sudah mantap bahwa berteman ya berteman saja.
Friendzone adalah situasi di mana kamu dan si doi yang kamu taksir nggak bisa berpacaran karena si doi udah terlanjur nganggep kamu sebagai teman baik saja. Keadaan kayak gitu bisa terjadi kalau kamu naksir orang yang memang teman dekat kamu atau kamu salah cara PDKT ke si orang itu.
Sering banget kan denger ungkapan kayak gini, “Teman atau sahabat itu jangan dijadiin pacar, kalau putus nggak enak.” Nah, sering nggak sering ungkapan itu dijadiin pedomannya. Nggak adil emang.
Kita paham banget, apalagi kalau kita udah mencurahkan segala kasih sayang, cinta, rindu, dan waktu untuk dia. Segala jenis kode-kodean udah kita coba untuk menyatakan perasaan, tapi tetap aja si dia sudah terlanjur nganggep kamu sebagai teman baiknya. Keadaan makin sial bagi kamu kalau si doi punya gebetan atau pacar. Dan dia sering jadiin kamu tempat curhatnya. Setiap hari menjadi hari raya patah hati.
Tapi gak semua orang menyadari bahwa dirinya udah berada dalam hubungan friendzone. Karena merasa nyaman dan ya dibiarkan saja mengalir dan dinikmati. Tetapi, apa iya ini adalah hubungan yang kita inginkan?
Mungkin memang menyenangkan dan  kita cocok dengannya. Merasa bahwa dia adalah yang bisa mengerti kita dan kita menyayanginya. Tetapi, kita sadar bahwa selama ini ternyata kita gak punya komitmen jelas. Walaupun perhatian, kedekatan, sentuhan fisik jelas memperlihatkan kita 'lebih' dari seorang teman. Benarkah Anda sedang berada dalam friendzone? Cek this one…
Cara berbicara Menjawab pertanyaan atau berbicara dengan seseorang yang  mana kita punya  perasaan itu juga berbeda. Tak  pernah sama. Coba amati bagaimana emosi kita ketika menghadapinya. Ketika mungkin ia berbuat kesalahan atau berbuat hal yang seharusnya membuat Anda jengkel. Benarkah kita hanya diam dan mencoba bersabar? Apabila ya, maka kita masuk ke dalam friendzone.
Berapa kali memikirkannya? Berapa kali dalam sehari kita memikirkannya? Apakah setiap bangun tidur? Setiap akan hendak tidur? Dan di banyak waktu  lainnya? Sadarilah bahwa ia telah menjadi bagian di dalam hidup kita yang cukup penting. Jauh lebih penting dari teman-teman kita yang lain.
Merindukannya. Ada rindu yang menyerang ketika sehari saja ketika kita tidak berbincang atau bertemu dengannya, kita akan  merasa ada yang hilang dan  kosong. Atau secara tidak sadar akan bingung sendiri seperti orang  yang  telah kehilangan sesuatu yang tidak disadari.
Berada di dalam friendzone itu bagaikan terombang-ambing di lautan. Tak tentu arahnya. Sekalipun kita merasa nyaman dan lebih baik dijalani saja, tetapi apakah  kenyamanan itu akan bertahan  lama jika tak ada satupun kepastian arah hubungan? Setidaknya kita akan merasa lebih lega apabila ternyata ia hanya ingin menjalani sebagai teman. Dan kita tak akan merasa serba salah  jika ada seseorang yang mendekati kita dan ingin menjalin hubungan lebih dengan kita seperti saya yang single hehehe. Jangan  pernah biarkan kita tersesat dalam  labirin friendzone. Lebih baik pastikan saja posisi kita berdua dalam hal asmara.
Kesimpulan : Saya Kena FRIENDZONE


#Dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar