Minggu, 17 November 2013

SURAT DARI AWAN



SURAT dari Awan
Hai,
Terima kasih sudah mau membuka dan membaca surat ini. Asal kau tau, aku melipatnya dalam keadaan gemetar seiring detak jantung yang menghentak dengan keras memompa darah melalui pembuluh vena dan arteri. Mengantarkan jutaan rasa dan denyut cinta yang aku tuliskan di surat ini ke seluruh tubuh. Dari kepala hingga mata kaki. Maaf aku tak pernag melisankannya di hadapanmu. Hanya surat inilah aku berani menuliskannya.
Karena bagiku, berada dalam jarak sejengkal dan menangkap matamu dari kejauhan. Bagiku sudah cukup. Karena bagiku, ketika kaki kita berada di bawah langit yang sama dan kudengar suaramu di antara jedanya. Bagiku itu sudah membuat hariku berwarna. Karena bagiku, ketika nafas yang kau hembus, bercampur dengan udara yang akan kuhirup dengan segera, bagiku itu sudah membuatku bernyawa.
Maaf, 4 huruf ini rasanya pantas sampai di matamu. Kata yang berasal juga dari hatiku. Bersandingan dengan rasa yang kurasa untukmu. Karena aku terlalu malu, terlalu pengecut, terlalu mengubur keberanaianku. Hingga semua ini hanya terungkap lewat kata yang tergores dari jemariku, bukan kata yang keluar dari bibirku. Biarlah begitu. Aku hanya mengikuti naluriku, walau andai kau tahu, tanganku ingin sekali memelukmu.
Terima kasih membacanya sesuai dengan permintaanku, saat kau sudah pulang dan rileks dari aktifitasmu, saat kau membuka surat ini kala kau sudah terbaring dan bersebelahan dengan awan yang akan membawamu ke alam mimpi tidurmu. Asal kau tahu itu, itulah yang kurasa setiap kali kau memandangku. Aku melayang, menyelip di antara awan.
Apapun yang ada difikiran dan hatimu, terima kasih atas putaran jam yang pernah kau bagi bersamaku disini, dan sumpah demi Tuhan, aku berterima kasih kepada Nya untuk mengenalkanmu padaku, lewat konspirasi alam dan waktu. Walaupun nanti kita tidak ditakdirkan bertemu, tapi satu hal yang selalu harus kau ingat, bahwa ku pernah menuliskan ini untukmu dan untuk kau baca, walapun tak pernah kau rasa.
Salam dari aku, pemujamu yang bersembunyi dari awan kelabu dan rasa malu.

#sadgenic-surat dari awan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar