SURAT dari Awan
Hai,
Terima kasih sudah mau membuka
dan membaca surat ini. Asal kau tau, aku melipatnya dalam keadaan gemetar
seiring detak jantung yang menghentak dengan keras memompa darah melalui
pembuluh vena dan arteri. Mengantarkan jutaan rasa dan denyut cinta yang aku
tuliskan di surat ini ke seluruh tubuh. Dari kepala hingga mata kaki. Maaf aku
tak pernag melisankannya di hadapanmu. Hanya surat inilah aku berani
menuliskannya.
Karena bagiku, berada dalam jarak
sejengkal dan menangkap matamu dari kejauhan. Bagiku sudah cukup. Karena
bagiku, ketika kaki kita berada di bawah langit yang sama dan kudengar suaramu
di antara jedanya. Bagiku itu sudah membuat hariku berwarna. Karena bagiku,
ketika nafas yang kau hembus, bercampur dengan udara yang akan kuhirup dengan
segera, bagiku itu sudah membuatku bernyawa.
Maaf, 4 huruf ini rasanya pantas
sampai di matamu. Kata yang berasal juga dari hatiku. Bersandingan dengan rasa
yang kurasa untukmu. Karena aku terlalu malu, terlalu pengecut, terlalu
mengubur keberanaianku. Hingga semua ini hanya terungkap lewat kata yang
tergores dari jemariku, bukan kata yang keluar dari bibirku. Biarlah begitu.
Aku hanya mengikuti naluriku, walau andai kau tahu, tanganku ingin sekali
memelukmu.
Terima kasih membacanya sesuai
dengan permintaanku, saat kau sudah pulang dan rileks dari aktifitasmu, saat
kau membuka surat ini kala kau sudah terbaring dan bersebelahan dengan awan
yang akan membawamu ke alam mimpi tidurmu. Asal kau tahu itu, itulah yang
kurasa setiap kali kau memandangku. Aku melayang, menyelip di antara awan.
Apapun yang ada difikiran dan
hatimu, terima kasih atas putaran jam yang pernah kau bagi bersamaku disini,
dan sumpah demi Tuhan, aku berterima kasih kepada Nya untuk mengenalkanmu
padaku, lewat konspirasi alam dan waktu. Walaupun nanti kita tidak ditakdirkan
bertemu, tapi satu hal yang selalu harus kau ingat, bahwa ku pernah menuliskan
ini untukmu dan untuk kau baca, walapun tak pernah kau rasa.
Salam dari aku, pemujamu yang
bersembunyi dari awan kelabu dan rasa malu.
#sadgenic-surat dari awan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar