Masa depanku begitu indah, aku
sangat sayang pada diriku sendiri… aku bisa merasakan cinta yang sangat besar
dalam jiwaku, cinta yang suci, yaitu menghargai hidupku semestinya.
Sekarang
aku bisa menguasai perasaanku dengan baik, demi kebahagiaan yang sejati. Aku
hanya tertarik dengan seseorang yang benar-benar dapat menghormati diriku,
keluargaku, dan masa depanku.
Perasaan damai selalu ada dalam hatiku, aku bisa menguasai diriku untuk dapat mengambil keputusan dengan baik.
Perasaan damai selalu ada dalam hatiku, aku bisa menguasai diriku untuk dapat mengambil keputusan dengan baik.
Aku berharap menemukan
pribadi yang benar-benar mencintaiku dengan tulus. Wajah yang rupawan bukan hal
yang penting, dan aku lebih tertarik pada hati yang tulus dan mulia.
Dengan
itulah aku dapat hidup bahagia bersamanya, sekarang aku sudah tenang, aku sudah
bisa menguasai diriku.
Aku sayang pada diriku sendiri,
apa yang sudah terjadi memang harus terjadi. Ada tujuannya, aku mengerti akan
rasa sayang Tuhan padaku.
Kutenangkan diriku ini…kukuasai perasaanku…semakin
tenang dan semakin damai.
Percaya bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik
sebagai penggantinya…terima kasih Tuhan…Engkau tunjukan aku jalan terbaik,
Engkau telah menunjukkan banyak hal yang telah menghindarkanku dari masalah
yang lebih besar…ak pasrah..aku tenang…
Orang yang menyakiti aku membuat aku mengerti bahwa aku sudah berada pada pilihan yang salah, terima kasih Tuhan atas petunjukMu yang telah memperbaiki kehidupanku.
Terhadap cinta aku tidak anti,
aku hanya telah salah mengambil keputusan, pernah menjalin cinta dengannya yang
ternyata tidak benar-benar mencintaiku.
Orang yang telah menyakitiku hanyalah
pribadi yang dipinjam oleh alam untuk membentuk kedewasaanku. Aku memaafkan
dia.
Kebetulan aku dipertemukan dengan orang yang tidak menghargai cinta, ini
membuatku menjadi lebih menghargai dan mensyukuri cinta sejati saat itu
benar-benar datang.
Ini hanya sebagai pembanding. Dari kesedihan aku belajar
betapa berharganya bahagia saat cinta itu benar-benar datang. Aku maafkan dia,
demi kebahagiaanku…demi masa depanku…
sumber @pemulihanjiwa
sumber @pemulihanjiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar