Tetap tak bergerak menatap layar di depan laptop atau asyik men”touch” layar gadget, kau fikir mudah meninggalkan layar ini hanya untuk ke toilet. “Ah, aku tahan saja, masih asyik dengan gadget ini dan kesibukan dunia maya yang tak kenal waktu”. Dunia maya, apa yang kau fikirkan dengan dunia maya, sekarang masa surat atau sekedar berkirim pesan dengan radio sudah tidak terpakai lagi tergantikan dengan produk gadget dari om appel, samsung, atau om nokia sekalipun dan om-om cina yang produknya hampir bisa dinikmati dari seluruh lapisan masyarakat. Aku pun begitu menjadi penggila gadget, mana ada anak muda yang tak punya akun sosial media dari bentuk yang simple hingga 3 atau 4 jumlah produk sosial media. Dari facebook, twitter dan bahkan sekarang ada bermacam-macam produk sosial media, sebut saja path, instagram, dan ada aplikasi sosial media yang menyediakan berbagai macam kebutuhan. Aku belum bisa menghadirkan data survey mengenai pengguna twitter di Indonesia bahkan di dunia. Tapi yang terjadi sekarang adalah trend sosial media yang begitu di gilai kalangan muda. Dari hal yang paling gak penting hingga memang twit informasi yang bermakna dihadirkan di Timeline anda persekian detik setiap kita merefresh timeline.
Banyak motivasi dan alasan orang
menggunakan aplikasi sosial
media. Dari mulai untuk media komunikasi, media sosial, bisnis, pertemanan,
bahkan ada yang mencari pasangan, setiap orang punya alasan masing-masing untuk menghabiskan
waktunya di dunia maya. Berbicara sosial media banyak hal yang aku dapat
saat ini dari manfaat sosial media, salah satunya pertemanan. Aku akan membagi
cerita bagaimana dunia maya memberikan pengaruh penting dalam kisah cinta
banyak pasangan yang diketemukan di dunia maya. Dan aku pun mengalami bentuk
pertemanan sosial media itu sebut saja dengan menggunakan twitter. Aku bahkan
dulu tak minat menggunakan twitter sebagai sosial mediaku, karena ku fikir
sudah ada facebook, email, sms, atau bahkan media telpon langsung sekalipun. Dengan
jumlah 140 kata kita bisa berkicau tentang apapun yang kita rasakan, fikirkan, berbagi gambar, video, lagu media dan
lain-lain tergantung pada kebutuhan apa yang sedang kau inginkan. Di twitter
aku menemukan banyak teman baru yang benar-benar baru ke kenal dengan cara memfollow dan memfolback. Bahkan
dari beberapa teman di twitterlandku akhirnya kita kopi darat, ketemu dan
jalan, hingga liburan bareng. Bukan hanya dalam satu kota saja, tetapi beda
Negara juga, itu yang ku alami. Dari sekian banyak cerita media sosial ada yang
menarik perhatianku, yaitu tentang “cinta” yang dimulai dari twitterland.
Bahkan dari perkenalan bisa
sampai jadian selama berbulan-bulan lamanya belum
pernah bertemu dan
memutuskan untuk jadian kemudian
baru bertemu
setelah salah satu mengalah untuk datang dan menemui pasangannya karena
ceritanya pasangan ini
tinggal dibeda Negara. Dan yang paling amazing dari teman-teman
yang kutemui adalah ada yang menjalin kasih kurang lebih 3 tahun dari permulaan
berteman di dunia maya, kemudian memutuskan berpacaran hingga sampai saat ini
belum pernah bertemu.
Khusus yang 3 tahun belum pernah bertemu ini rencananya akan kubuat inspirasi
menjadi novelku dimasa mendatang “she is mybest friend”. Banyak alasan yang menyebabkan
keduanya tidak dapat bertemu karena jarak lintas benua dan Negara, karena kesibukan
mereka masing-masing walaupun
punya “homeland” yang sama tapi masih
saja sulit bertemu. Bayangkan saja cobaan dari LDR dengan jenis seperti itu, timezone dan
kesibukan yang menjadikan mereka kadang tak bersua dalam kata dan bertemu
dengan komunikasi yang berharga. Sebut saja misalnya satunya
pramugari dan satunya seorang pilot dan mereka bekerja di perusahaan maskapai penerbangan yang berbeda yang
setiap hari bahkan
weekendnya pun digunakan untuk berkeliling dunia dari Negara satu ke Negara lain dan dari kota satu ke
kota lain.
Sebuah pengertian dan kesabaran yang besar yang menuntut kita untuk bisa
menerima keadaan dan menjalani konsekuensi hubungan seperti itu.
Kemarin aku bertemu dengan teman
twitterlandku orang Indonesia juga, yang sudah lama tinggal di luarnegeri. Dia pulang ke
Indonesia untuk menemui
pacarnya yang tinggal di Indonesia. Mereka adalah salah satu pasangan twitterland
yang menjalin kasih dari bertemu di dunia maya tersebut. Diawali dari suka
mention berbalas comment, direct message lalu bertukar nomor hape dan merasa
cocok dan akhirnya jadian, How do you feel?. Belum pernah bertemu orangnya dan
kau merasa jatuh cinta di twitterland. Sepanjang mereka belum bertemu yang
pasti komunikasi mereka terjalin erat beda negara, LDR, berapa banyak pulsa dihabiskan
untuk sekedar berskypean atau telponan berjam-jam hanya untuk mendengar
suaranya dan menghabiskan waktu di layar laptop untuk bertemu dan ngedate
sebatas dunia maya. Kemarin aku sempat terkejut ketika bermain ke apartemennya
karena dari negaranya dia mengumpul banyak kartu bekas voucher pulsa entah kalo
dihitung berapa ratus kartunya seperti
kartu remi yang ditumpuk lebih dari 20 tumpukan. Kemudian dia memberitahuku “kau tahu berapa
aku menghabiskan uang untuk membeli voucher sebanyak ini dari januari 2013, lebih dari 20
juta” jawabnya.
WOOOWWWWWWW!!!!!!! Cuma itu
jawabanku jadi ternyata selain waktu, selain jarak, kita juga
butuh modal sebanyak itu?
Aku belum pernah mengalami pacaran beda Negara jadi wajar saja secara
matematika atau pengorbanan materi untuk pulsa tidak pernah terbayangkan
sebelumnya. Temanku pulang menyewa apartemen meninggalkan pekerjaannya di timur tengah dan memutuskan
tinggal di Indonesia selama 3 bulan hanya untuk dekat dengan pacarnya tersebut.
Tapi kenapa keputusan terbesar itu dilakukan jika kau harus mengorbankan
semuanya. Belum tentu nantinya orang yang kau cintai itu akan bersikap sama
sepertimu dan mengorbankan segalanya juga. Apalagi saat kau bertemu dengannya ternyata tidak
ada kecocokan yang terjadi, gimana rasanya feelnya gak nyambung terus
disambung-sambungin yang tetap nabrak dan gak nyambung. Yah, kadang interaksi
di dunia maya itu akan berbeda jika kita langsung berhadapan dan berinteraksi
secara langsung. Tapi
semua bergantung kepada personalitinya, bagaimana menjadi seseorang yang
benar-benar teman yang menyenangkan,
pada prinsipnya menjalin pertemanan di dunia maya, kita tak perlu
mengada-ada, kemudian selfdefence juga harus tetap di utamakan karena anggap
saja twitterland adalah planet asing yang tak pernah kita tahu sebelumnya dan
kita berhak menanamkan berapa persen kau percaya, nah jika sudah seperti ini
aku selalu mengutamakan intuisi. Bertemu dan berteman saja tidak apa-apa tetapi
jika sudah mengarah kepada motif-motif lain yang tidak memberikan efek positif
lalu buat apa??? Jawab sendiri dihatimu.
Tapi jika bertemu denganku percayalah, aku teman yang
menyebalkan dan mengasyikkan jadi jangan sampai ketika kau punya kesempatan
berteman denganku tetapi tidak kau gunakan kesempatan itu… *narsis by penulis